Virus Antraks dan Penyakit yang Mematikan

Antraks atau anthrax adalah penyakit menular akut yang disebabkan bakteria Bacillus anthracis dan sangat mematikan dalam bentuknya yang paling ganas.


Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan, namun juga dapat menjangkiti manusia karena terekspos hewan-hewan yang telah dijangkiti, jaringan hewan yang tertular, atau spora antraks dalam kadar tinggi.

Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks. Antraks bermakna “batubara” dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam.

Infeksi antraks jarang terjadi namun hal yang sama tidak berlaku kepada herbivora-herbivora seperti ternak, kambing, unta, dan antelop. Antraks dapat ditemukan di seluruh dunia. Penyakit ini lebih umum di negara-negara berkembang atau negara-negara tanpa program kesehatan umum untuk penyakit-penyakit hewan. Beberapa daerah di dunia (Amerika Selatan dan Tengah, Eropa Selatan dan Timur, Asia, Afrika, Karibia dan Timur Tengah) melaporkan kejadian antraks yang lebih banyak terhadap hewan-hewan dibandingkan manusia



Penyakit antrak sebenarnya berasal dari hewan bukan dari tumbuh-tumbuhan, dan penyakit antrak yang menyerang hewan biasanya seperti penyakit sapi ngorok (SE). Untuk menjaga penyebaran virus antrak dari hewan ke manusia, hendaknya masyarakat tidak mengkonsumsi hewan yang terkena antrak.



”Sebagian masyarakat mempunyai kebiasan memotong hewan sakit seperti hewan yang terindikasi penyakit antrak. Hal itu dilakukan karena didasari rasa sayang sapinya mati begitu saja,” kata Kadis Pertanian Kab. Gayo Lues, Amarullah Leman, tadi siang.



Kendati demikian, Amarullah mengatakan hingga saat ini belum ada korban dari masyarakat terserang antrak dan H5N1. Walau isu yang berkembang di Kab. Aceh Tengah hewan ternak berupa sapi dinyatakan terserang penyakit antrak.



”Biar pun dana yang kita miliki minim, pengawasan dan antisipasi terus kita lakukan terutama di wilayah perbatasan,” jelasnya.


Penyakit antrak ternyata lebih berbahaya daripada virus flu burung (H5N1). Karena virus flu burung akan mati bila dimasak di atas 100 derajat selsius, sedangkan penyakit antrak tidak.

Komentar