Pengertian Motivasi

Motivasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.



Sarlito Wirawan dalam bukunya Pengantar Umum Psikologi, motivasi berasal dari kata motiv atau motive yang berasal dari kata motion yang mempunyai makna gerak atau sesuatu yang bergerak. Jadi sangat erat hubungannya dengan tingkah laku manusia atau perbuatan yang dilakukan sehari-hari.


Menurut ilmu psikologi, motivasi adalah rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga agar terjadi suatu tingkah laku. Pendapat Wood Worth, motive sebagai A motive is a set predisposed the individual of certain activities and for seeking certain goals. Motive adalah suatu pendorong pada individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu serta untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu juga. Frasen mengartikan motif sebagai suatu internal yang mencakup kemauan sebagai pendorong, penunjang, pengaruh dan penentu kekuatan usaha untuk belajar serta sebagai pembatas ketidak puasan konsekuensi belajar. Istilah umum motivasi adalah seluruh proses suatu gerakan termasuk situasi yang mendorong juga dorongan dari dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan/akhir dari gerak atau perbuatan.


Ernert R. Hilgard : Motivasi adalah suatu keadaan dalam individu yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. HG Witherington : Motivasi adalah tenaga yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu di dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Wool Foolk : Motivation is usually defined as something that energized and derects behavior

Motivasi ada dua jenis, yaitu:


1. Motivasi Intristik

Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa/orang itu sendiri.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi : Dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Namun dorongan tersebut dating dari luar individu yang bersangkutan. Jadi orang itu dirangsang dari luar.


Motivasi seperti ini perlu diterapkan oleh sekolah karena dalam interaksi belajar mengajar siswa kadang sering tidak menaruh minat dan perhatian terhadap suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Oleh sebab itu di dalam kegiatan interaksi belajar, guru dalam hal ini memegang peranan sangat penting dalam upaya menumbuhkan serta meningkatkan motivasi ekstrinsik siswa secara menyeluruh. Dengan demikian siswa akan lebih aktif berperan serta berpartisipasi positif di dalam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.


Mengingat motivasi ekstrinsik ini terjadi karena rangsangan dan pengaruh dari luar diri siswa. Maka guru selayaknya untuk selalu memanfaatkan media dan model pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar.

Dengan demikian jelas siswa akan lebih tumbuh serta berkembang dalam upayanya mencapai tujuan pembelajaran. Tanpa dibarengi usaha guru yang keras, maka kegiatan belajar mengajar hanya berlangsung jika guru selalu tatap muka, selebihnya siswa akan selalu bersikap pasif


Komentar