Sulitnya Menerjemahkan Cinta

Entah....sudah kali keberapakah kita mendengar kata cinta,dia demikian lekat dalam telinga dan kehidupan kita...

Namun,pernahkah kita memikirkan apakah makna cinta itu...?,sesuatu yang abstrak dan imateri..namun demikian kuat menelusupi rongga-rongga jiwa manusia,dan kemudian menggerakkan mereka dalam segenap aktivitas kehidupan.Cinta...dimensinya terlalu luas untuk seukuran pena kecil saya mampu menceritakannya,Menerjemahkannya sama saja seperti melukis didalam air,karena ia bersifat Ruh...dan Ruh adalah Kuasa Sang Pencipta Ruh..

"Ketika hati dirundung cinta,hari-harinya demikian berbunga-bunga,takkan terlihat lagi padanya kesedihan dan kepedihan,apa yang ada dihadapannya hanyalah kesenangan dan kebahagiaan saja.."

"Ketika Hati tengah dikecewakan oleh cinta,hari-harinya bermurung durja,langit seolah-olah runtuh,hatinya demikian terasa sesak,dunianya begitu sempit...orang-orang seolah pergi menjauh darinnya dan tak ada yang mau perduli dengan keadaannya."

itu jika sudut pandangnya adalah urusannya dengan orang yang notabene sakit ataupun bahagia karena CINTA,tapi sudut pandang CINTA tidak bisa hanya berhenti sampai disitu....masih ada banyak hal yang bisa kita rasakan pada setiap dimensi yang dialiri CINTA...

Cinta ada dalam keluarga kita,orang tua,saudara dan adik-adik kita..Cinta ada pada perhatian kita pada orang lain,Cinta ada pada aplikasi kehidupan kita untuk alam sekitar.Demikian luas cinta itu...


Tapi,mungkin pena saya terlalu terburu-buru untuk mengerucutkan dan menerjemahkan cinta,karena setiap individu di dunia ini mempunyai pemaknaan dan penafsiran yang berbeda-beda tentang cinta.

Yach....Cinta demikianlah adanya...!!!

Namun,sebagai makhluk yang tengah berusaha menata cinta,meski saya akui sesungguhnya CINTA yang paling terbesar,dan tertinggi nilainya di dunia untuk para makhluk...adalah CINTA Kepada Sang Pencipta dia(makhluk) dan Pencipta Cinta itu sendiri...
Cintailah Dia Yang Telah Menciptakanmu,dan menciptakan CINTA untukmu...karena itulah setinggi-tingginya CINTA.

Komentar