SEMANGAT...


Dalam ketermenungan,yang menyita ruang di jiwa.
Matahari sore itu tengah bercerita,di balik gumpalan awan-awan putih biru,yang mendekapnya dan seolah tak mengijinkannya untuk bercahaya.Berjalanlah seorang pemuda,jalannya yang terseok-seok,lemah lunglai,belum makan,apalagi tadi di bus,ia bergelayutan di luar,yg hampir miring dan terjungkal karena terlalu banyak menaikkan penumpang yang rata-rata anak sekolah..maklum di daerah itu,Bus dan kendaraan masih jarang melintas.kondisi daerahnya yang masih pelosok,dan menyedihkan..


di balik seragam pemuda yang setengah putih dan setengah krem itu,mengucur keringat yang membasahi seragamnya.perjalanan yang harus di tempuhnya untuk mencapai rumahnya masih terlalu sangat jauh,Ia menjalani rutinitas itu demi sebuah tujuan dan mimpinya yang telah ia tambat di langit pengharapan,dan akan menjadi bintang yang berkilauan memberikan cahayanya.
Pemuda yang wajahnya kian pasi itu terus menelusuri jalan,yang berliku-liku,kadang jalan setapak..pematang sawah..sungai dan hamparan sawah terbentang sejauh mata memandang..kelehanya telah paripurna,tubunhya telah gontai..menahan haus dan lapar.dan rumahnyapun belum terlihat,sudah seperempat jam dia berjalan seorang diri,sesekali ia melemparkan pandanganya ke hamparan sawah,ke langit yang biru ke putih-putihan..

Ia ingin membuang kepenatanya sejenak dan menikmati perjalananya dengan buaian mimpinya.angin nan menyegarkan berhembus menembus pori-pori kulit seolah membawa pesan dari sang Maha Adil untuknya agar bisa merasa yakin dan tetap bersemangat dalam berjalan dan semakin menerbangkan dirinya dalam dunia mimpinya.Di sela-sela perjalanan itu,di ujung pematang yang akan ia lewati tiba-tiba ada seekor Ular sawah yang sangat besar melintas..

Ular yang sangat panjang hitam kecoklatan warnanya lidahnya yang menjulur-njulur,membuatnya
takut.dan berhenti "innalillah wa innailahi rojiun"gumamnya dalam hati..sejenak ia menunggu agar ular itu lewat dulu.ular itu telah memutus kebersamaanya dengan sang mimpinya..setelah ular itu pergi ia melanjutkan perjalanannya dengan tetap berhati-hati kalau-kalu ada ular lagi yang melintas.tak terasa sudah selama satu jam Ia berjalan,semakin dekat dengan desanya,Kembali ia harus melepas sepatunya karena kali ini Ia akan melintasi sungai menyebrang..ia harus hati-hati apalagi bebatuan cadasnya penuh di tumbuhi lumut..Ia masih ingat ketika dulu waktu masih bersekolah di SMP,waktu itu ada upacaar yang di laksanakan di lapangan kecamatan yang jaraknya cukup jauh dan wajib ikut karena sudah seperti kebiasaan kalau ada upacara-upacara hari besar,untuk mempersingkat perjalananya ia melewati jalan pintas,ya jalan yang sekarang ini ia lewati..cuma syaratnya harus menyebrang sungai.apalagi waktu itu air sungainya cukup deras.sampai di sungai inilah di buka tali sepatu dan kaos kakinya kemudian ia berjalan pelan-pelan,menyusuri bebatuan sungai persis ia lakukan saat ini,ketika itu sdh hampir sampai di tepian..tiba-tiba teman yang di belakangya menariknya karena mungkin mau jatuh,temanya menariknya tanganya..tiba-tiba ia juga terpeleset dan akhirnya jatuh..satu sepatu barunya telah lepas dari tangannya.ia basah kuyup dan yang membuatnya bersedih satu pasang sepatunya terlalu cepat di bawa arus sehingga ia tidak sempat meraihnya..setelah sampai di tepi ia meletakkan pasang sepatu yang satunya dan ia langsung menyeburkan diri ke sungai mencari sepatu barunya yang baru di belikan ibunya kemarin dari pasar.perasaan bersedih waktu itu apa yang harus ia katakan kepada Ibunya..ia rela tidak ikut upacara asal sepatunya dapat di temukan.

bayangan akan masa lalu telah membawa pemuda itu pada kesadaran yang mantap,kehati-hatian yang bermanfaat,karena hendaknya setiap orang harus belajar,yach setiap orang harus belajar dari sepotong demi sepotong rangkaian perjalanan hidupnya..yang akan semakin membuatnya menjadi sosok yang sangat paham tentang kondisi jiwanya..dan dengan sekuat tenaga ia mencegah agar kejadian buruk yang pernah mampir dalam hidupnya,tidak akan lagi menyapanya..sebuah kondisi yang nyata yang pernah tergores indah dalam balutan takdir manusia,merangkak selangkah demi selangkah meniti jalanan panjang kehidupan.

berterima kasihlah pada setiap orang yang pernah membuat warna kebaikan dan kebahagiaan dalam hidupmu,membuatmu semakin berarti dalam hidup ini..orang-orang terdekat yang selalu senantiasa menemanimu dalam perjalanan kehidupan ini.,

ku teringat tulisan dalam sebuah buku,"Sepahit apapun kondisi kita saat ini,ternyata masih ada saja yang lebih menyedihkan nasibnya.seruwet apapun lika-liku takdir kehidupan kita,selalu saja masih ada yang jauh lebih rumit jalan hidupnya..tak jadi soal apa dan bagaimanapun cerita kita,yang jauh lebih penting,bagaimana hendaknya membuat kita bisa memaknai hidup itu sendiri dengan tepat dan selamat".
(Ust.Abu Umar Basyir,dlm bukunya sandiwara langit)

dan hedaknya kita juga harus berpikir demikian untuk mencapai kehidupan kita pada taraf yang memuaskan..tidak hanya di nilai dari hasil finansial yang ia dapatkan tapi yang paling penting adalah sisi ruhiahnya yang tak pernah lepas dari untaian hikmah..

di tulis ketika teringat sepatu yang hilang....pada 17 juli 2000


Komentar