Bekerja Keras Tidak Berarti Menghasilkan Kesukesesan



Bekerja Keras Tidak Berarti Menghasilkan Kesukesesan PDF Cetak E-mail
 Kewirausahaan | Motivasi Diri


Salah satu nasehat kehidupan yang didengar oleh anak muda adalah, " Jika kamu ingin sukses dan mendapatkan kedudukan di kehidupanmu, kamu harus bekerja keras." Nasehat ini berarti untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus harus bekerja keras dan melakukan yang terbaik.

Banyak anak muda yang melakukan hal tersebut. Mereka sungguh-sungguh bekerja dan berusaha dengan keras, terkadang bekerja dengan jam yang panjang dan juga diakhir pekan. Mereka yakin bahwa keberhasilan memerlukan kerja keras, dan mereka bersedia bekerja sekeras mungkin sehingga mereka dapat meraih sukses.

Ketika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, banyak yang berpikir hal ini dikarenakan mereka tidak bekerja keras, jadi mereka mulai bekerja dengan lebih keras. Banyak orang diusia 40-an dan 50-an mengambil pekerjaan kedua. Tentu saja lebih banyak pekerjaan yang anda lakukan dengan dua pekerjaan daripada memiliki satu pekerjaan. Ini adalah benar-benar kerja lebih keras.

Saya teringat seseorang berkata, "Belajar bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras." Nasehat yang bagus.

Saya tidak menentang kerja keras. Saya menikmati kerja keras, menumpahkan semua upaya dan energi kedalam tugas yang dilakukan. Dan memang benar jika anda ingin berhasil, anda harus bekerja keras. Tapi, lihat sekeliling anda, adalah bukti bahwa orang yang bekerja keras sepanjang hidupnya tidak memiliki waktu untuk beristirahat.

Banyak orang yang telah bekerja keras sepanjang hidupnya sekarang berjuang untuk menopang dirinya. Jadi, mereka masih melakukan pekerjaan. Saya yakin, lebih dari 60 orang yang anda lihat, bekerja di restaurant, atau supermarket, bukanlah pilihan mereka untuk berada disana. Namun mereka telah bekerja keras sepanjang hidup mereka. Apa yang terjadi?

Adakah isu yang lebih dalam yang dipertimbangkan? Sudah jelas bahwa hanya dengan bekerja keras tidak akan membuat anda berhasil. Memang benar; bekerja lebih cerdas akan sangat bermanfaat. Namun, sesuatu yang sangat vital atau penting sering terlewatkan.

Gambaran yang anda bawa dalam hidup akan menentukan langkah dalam hidup anda. Jika anda tidak memiliki sasaran, keinginan atau hasrat yang jelas dan spesifik, anda akan mengalami kesulitan dikemudian hari.

Ya, kita bekerja keras agar berhasil, namun kita juga harus memilih untuk menjadi sukses. Ini adalah sebuah keputusan. Upaya yang dengan sadar dilakukan. Memerlukan disiplin mental. Merupakan mindset yang sangat penting.

Pemikirian kita perlu dievaluasi secara konsisten dan kemudian mengganti pemikiran tersebut saat diperlukan.

Diperlukan tujuan dan keinginan yang spesifik yang harus kita kejar. Semua ada ditangan kita untuk mengevaluasi dan mem-formula ulang tujuan dan keinginan tersebut ketika hidup mengalami perubahan.

Masih banyak hal yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan daripada tiba di tempat kerja dan bekerja keras sepanjang hari!

Sebagai tambahan, kita harus ingat bahwa pikiran negatif akan menghasilkan kekalahan. Ketakutan dan kekhawatiran akan mengakibatkan kegagalan.

Melalui pikiran positif dan proses pikiran, akan memberikan kita ide-ide kesuksesan. Ketika kita memusatkan pikiran pada apa yang kita inginkan, peluang menjadi nampak jelas bagi kita. Ini adalah bagian besar dari "bekerja dengan lebih cerdas".

Bekerja di sebuah perusahaan dan kemudian pensiun dengan uang pensiun yang memadai sudah menjadi hal yang usang. Tetap bekerja di tempat yang sama dengan jangka waktu yang lama adalah hal yang baru. Dan keamanan sosial tidak memberikan dana yang cukup bagi anda, bahkan ketika anda pensiun.

Jadi, bekerja keras untuk pekerjaan anda, namun bekerja lebih keras lagi dengan otak anda. Tetap fokus pada apa yang anda inginkan dalam hidup, pada hal-hal yang anda ingin lihat terjadi, dan kemudian bertindak untuk mencapainya.

Cari peluang yang menghampiri anda. Cari lebih banyak ide untuk keberhasilan pribadi.

Oleh: Michael A. Verdicchio

sumber :http://www.pengusahamuslim.com
Sumber: http://www.leadershiparticles.net


Komentar