Ini mutiara - mutiara dari perkataan para ulama salaful ummah, dari kalangan Sahabat Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam.
Dikatakan kepada Ali bin Abi Thalib:
"Sifatkan dunia kepada kami".
Beliau berkata:
"Apa yang akan aku sifatkan dari negeri yang awalnya kelelahan dan
akhirnya fana (kehancuran),
halalnya adalah hisab dan
haramnya adalah adzab,
orang yang merasa cukup dengannya akan terfitnah, dan
orang yang mengejarnya akan sedih".
(Jami' bayanil 'Ilmi wa Fadllihi 1/176).
Abdullah bin Mas'ud berkata:
"Sesungguhnya kamu melihat orang kafir itu paling sehat badannya dan
paling sakit hatinya, dan
kamu menemui orang mukmin yang paling sehat hatinya walaupun
badannya paling sakit.
Demi Allah, jika hati kamu sakit dan badan kamu sehat, maka
kamu lebih rendah di sisi Allah dari binatang ju'lan (binatang kecil
yang suka berada di kotoran)".
(Sifatus shofwah 1/128).
Hudzaifah bin Al Yamaan berkata:
"Sesungguhnya fitnah itu akan ditampakkan kepada hati;
siapa yang merasa senang padanya, akan diberikan titik hitam di
hatinya, dan
siapa yang mengingkarinya, akan diberi titik putih dihatinya.
Barang siapa yang ingin mengetahui apakah hatinya terkena fitnah
atau tidak, hendaklah ia melihat:
jika ia memandang yang haram ternyata ia melihatnya halal, atau
memandang yang halal ternyata ia melihatnya haram, maka
ia telah terkena fitnah".
(Sifatus shofwah 1/310).
Ubay bin Ka'ab berkata:
"Seorang mukmin itu berada diantara empat perangai:
jika ditimpa musibah ia bersabar,
jika diberi kesenangan ia bersyukur,
jika berkata ia jujur, dan
jika menghukumi ia berbuat adil.
Ia selalu berada dalam lima cahaya:
ucapannya adalah cahaya,
ilmunya adalah cahaya,
tempat masuknya adalah cahaya,
tempat keluarnya adalah cahaya, dan
tempat kembalinya kepada cahaya pada hari kiamat.
Sedangkan orang kafir itu berada di dalam lima kegelapan:
ucapannya adalah kegelapan,
ilmunya adalah kegelapan,
tempat masuknya adalah kegelapan,
tempat keluarnya adalah kegelapan, dan
tempat kembalinya kepada kegelapan pada hari kiamat".
(Hilyatul Auliyaa 1/255).
Umar bin Al Khathab berkata:
"Siapa yang banyak tertawa, akan jatuh wibawanya.
Siapa yang banyak bercanda, akan dipandang hina.
Siapa yang banyak melakukan sesuatu, akan dikenal dengannya.
Siapa yang banyak berbicara, akan banyak kesalahannya,
Siapa yang banyak kesalahannya, akan sedikit rasa malunya,
Siapa yang sedikit rasa malunya, akan sedikit wara'nya,
dan siapa yang sedikit wara'nya, hatinya akan mati".
(Sifatush shafwah 1/149).
Abu Darda berkata:
"Hendaklah seseorang waspada untuk menjadikan hati kaum mukminin
marah kepadanya sementara ia tidak merasa !"
Dikatakan kepadanya: "Bagaimana itu akan terjadi ?"
Beliau berkata: "Seorang hamba melakukan maksiat secara tersembunyi,
lalu Allah melemparkan kebencian kepada hati kaum mukminin kepadanya
sementara ia tidak merasa".
(Sifatus Shafwah 1/325).
Salman Al Farisi berkata:
"Ilmu itu banyak, sementara umur kita pendek, maka
ambillah ilmu yang engkau butuhkan dalam urusan agamamu, dan
tinggalkan selainnya, jangan disibukkan dengannya".
(Tahdzib Hilyatul Auliyaa 1/161).
Dikatakan kepada Ali bin Abi Thalib:
"Sifatkan dunia kepada kami".
Beliau berkata:
"Apa yang akan aku sifatkan dari negeri yang awalnya kelelahan dan
akhirnya fana (kehancuran),
halalnya adalah hisab dan
haramnya adalah adzab,
orang yang merasa cukup dengannya akan terfitnah, dan
orang yang mengejarnya akan sedih".
(Jami' bayanil 'Ilmi wa Fadllihi 1/176).
Abdullah bin Mas'ud berkata:
"Sesungguhnya kamu melihat orang kafir itu paling sehat badannya dan
paling sakit hatinya, dan
kamu menemui orang mukmin yang paling sehat hatinya walaupun
badannya paling sakit.
Demi Allah, jika hati kamu sakit dan badan kamu sehat, maka
kamu lebih rendah di sisi Allah dari binatang ju'lan (binatang kecil
yang suka berada di kotoran)".
(Sifatus shofwah 1/128).
Hudzaifah bin Al Yamaan berkata:
"Sesungguhnya fitnah itu akan ditampakkan kepada hati;
siapa yang merasa senang padanya, akan diberikan titik hitam di
hatinya, dan
siapa yang mengingkarinya, akan diberi titik putih dihatinya.
Barang siapa yang ingin mengetahui apakah hatinya terkena fitnah
atau tidak, hendaklah ia melihat:
jika ia memandang yang haram ternyata ia melihatnya halal, atau
memandang yang halal ternyata ia melihatnya haram, maka
ia telah terkena fitnah".
(Sifatus shofwah 1/310).
Ubay bin Ka'ab berkata:
"Seorang mukmin itu berada diantara empat perangai:
jika ditimpa musibah ia bersabar,
jika diberi kesenangan ia bersyukur,
jika berkata ia jujur, dan
jika menghukumi ia berbuat adil.
Ia selalu berada dalam lima cahaya:
ucapannya adalah cahaya,
ilmunya adalah cahaya,
tempat masuknya adalah cahaya,
tempat keluarnya adalah cahaya, dan
tempat kembalinya kepada cahaya pada hari kiamat.
Sedangkan orang kafir itu berada di dalam lima kegelapan:
ucapannya adalah kegelapan,
ilmunya adalah kegelapan,
tempat masuknya adalah kegelapan,
tempat keluarnya adalah kegelapan, dan
tempat kembalinya kepada kegelapan pada hari kiamat".
(Hilyatul Auliyaa 1/255).
Umar bin Al Khathab berkata:
"Siapa yang banyak tertawa, akan jatuh wibawanya.
Siapa yang banyak bercanda, akan dipandang hina.
Siapa yang banyak melakukan sesuatu, akan dikenal dengannya.
Siapa yang banyak berbicara, akan banyak kesalahannya,
Siapa yang banyak kesalahannya, akan sedikit rasa malunya,
Siapa yang sedikit rasa malunya, akan sedikit wara'nya,
dan siapa yang sedikit wara'nya, hatinya akan mati".
(Sifatush shafwah 1/149).
Abu Darda berkata:
"Hendaklah seseorang waspada untuk menjadikan hati kaum mukminin
marah kepadanya sementara ia tidak merasa !"
Dikatakan kepadanya: "Bagaimana itu akan terjadi ?"
Beliau berkata: "Seorang hamba melakukan maksiat secara tersembunyi,
lalu Allah melemparkan kebencian kepada hati kaum mukminin kepadanya
sementara ia tidak merasa".
(Sifatus Shafwah 1/325).
Salman Al Farisi berkata:
"Ilmu itu banyak, sementara umur kita pendek, maka
ambillah ilmu yang engkau butuhkan dalam urusan agamamu, dan
tinggalkan selainnya, jangan disibukkan dengannya".
(Tahdzib Hilyatul Auliyaa 1/161).
Komentar
Posting Komentar